Keadaan pandemi COVID-19 adalah ketidakpastian utama untuk tahun panen 2020. Ketika AS dan ekonomi global perlahan pulih, laju pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada penanggulangan wabah COVID-19.
Untuk membantu pelaku industri dan mempersiapkan mereka menghadapi perubahan perilaku konsumen selama COVID, CCI juga melakukan survei global terhadap US Cotton Trust Protocol. Survei tersebut menemukan bahwa pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen terkait permintaan produk pakaian yang lebih ramah lingkungan.
Terkait hal itu, Hank Reichle selaku ketua Cotton Council International mengatakan, para pelaku industri apparel global optimistis setelah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Optimisme tersebut didasari oleh perubahan perilaku konsumen terkait permintaan produk pakaian yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dalam webinar “Cotton Day 2020 Leading Through Change: Your Partner for a New World”, Reichle beberapa waktu lalu mengatakan bahwa 54 persen perusahaan pakaian dan merek tekstil terkemuka telah melihat permintaan mereka sesuai dengan data survei global terbaru dari US Cotton Trust Protocol. Konsumen yang mengikuti praktik dan produk ramah lingkungan telah meningkat sejak awal pandemi COVID-19. Berdasarkan data yang sama, 59 persen responden menilai konsumen akan tetap mengutamakan harga saat membeli.
“Guna memperkuat optimisme industri TPT pasca pandemi, para pelaku industri TPT tentunya harus menggunakan data tersebut untuk melakukan perubahan industri dengan menyesuaikan permintaan konsumen akan produk tekstil yang lebih ramah lingkungan. Bahkan seharusnya semakin meningkat.” untuk meningkatkan ekspansi bisnis ke tingkat yang lebih luas, “kata Reichle.
Reichle menambahkan bahwa perusahaan di seluruh dunia saat ini sedang mencari cara untuk melanjutkan program keberlanjutan mereka selama pandemi. Mereka fokus untuk bertahan hidup dengan peningkatan dukungan dari kemitraan eksternal (62 persen) sampai mereka dapat berinvestasi kembali dalam inovasi baru yang penting. “Lebih dari 62 persen responden, yang disampaikan oleh para
eksekutif di perusahaan pakaian global, mengatakan fokus saat ini ada pada program keberlanjutan produk. Selain itu, 59 persen responden menyatakan transparan dalam membuat produk ramah lingkungan,” kata Reichle.
“Cotton Council International saat ini juga fokus membantu pelaku industri garmen global, termasuk Indonesia, untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen pasca pandemi ini.” dia menambahkan.
Survei ini menunjukkan bahwa program yang sedang berjalan telah menjadi fokus para eksekutif perusahaan clothing dan pelaku industri lainnya. Alhasil, CCI saat ini juga fokus membantu para pelaku industri global, termasuk Indonesia, melakukan perubahan guna mengakomodasi perubahan perilaku konsumen pasca pandemi.